Pengaruh Pijat Oksitosin dan Pemberian Sayur Jantung Pisang terhadap Produksi ASI Pada Ibu Nifas
DOI:
https://doi.org/10.70304/jmsi.v4i02.97Kata Kunci:
Ibu nifas, ASI, Pijat oksitosin, Jantung pisangAbstrak
WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama. Namun, berbagai kendala sering dialami ibu dalam memproduksi ASI. Cakupan pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Garut pada tahun 2022 sebesar 65,8% dan pada tahun 2023 sebesar 66,2%. Tidak memberikan ASI eksklusif pada bayi dapat meningkatkan risiko berbagai masalah, seperti stunting, keterlambatan perkembangan, serta obesitas akibat konsumsi susu formula. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi ASI adalah dengan menstimulasi produksi hormone prolactin dan oksitosin melalui pemberian pijat oksitosin dan konsumsi sayur jantung pisang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin dan pemberian sayur jantung pisang terhadap produksi ASI pada ibu nifas. Penelitian ini menggunakan rancangan peneletian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan secara langsung kepada 2 orang ibu menyusui yang ASI nya sedikit. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas dengan peningkatan dari 120 cc menjadi 350 cc dalam 7 hari artinya meningkat sebesar 230 cc. Sayur jantung pisang juga berpengaruh terhadap produksi ASI pada ibu nifas dengan peningkatan dari 130 cc menjadi 400 cc dalam 7 hari artinya meningkat sebesar 270 cc. sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan peningkatan produksi ASI antara ibu nifas yang diberikan pijat oksitosin dan sayur jantung pisang dimana peningkatan lebih banyak pada ibu nifas yang diberikan sayur jantung pisang dengan selisih 40 cc. Disarankan agar ibu hamil yang mengalami kekurangan ASI melakukan pijat oksitosin dan mengonsumsi sayur jantung pisang secara rutin sebagai bagian dari pola makan sehat untuk meningkatkan ASI.