Gambaran Kejadian Stunting Balita pada Ibu Pekerja di Aceh
Analisis Lanjutan Data Riskesdas 2018
DOI:
https://doi.org/10.70304/jmsi.v1i03.14Keywords:
Aceh, Ibu pekerja, StuntingAbstract
Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita pada skala global saat ini. Aceh menduduki peringkat tiga nasional untuk jumlah stunting balita yaitu 37,3%, angka ini di bawah provinsi Nusa Tenggara Timur serta Sulawesi Barat. Karakteristik ibu seperti pekerjaan dapat mempengaruhi adanya kejadian stunting pada anak. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian stunting balita usia 0-59 bulan pada ibu pekerja di Aceh tahun 2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi Cross Sectional. Studi ini menggunakan data sekunder Riskesdas 2018 di Provinsi Aceh. Populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 3258 balita dengan rentang usia 0–59 bulan yang memiliki ibu pekerja di Aceh. Analisis yang digunakan yaitu univariat. Hasil dari penelitian menunjukan pada kelompok usia ibu <20 tahun, tidak/belum pernah sekolah, tinggi badan <150 cm, tidak mengalami kekurangan energi kronik, ibu yang di diagnosis dokter tidak mengalami hipertensi, ibu yang melakukan pengukuran tekanan darah, dan bekerja sebagai PNS/TNI/Polri/BUMN lebih banyak yang mempunyai balita stunting. Pada balita usia 24–59 bulan dan balita dengan jenis kelamin laki-laki lebih tinggi untuk mengalami stunting. Disarankan dinas kesehatan provinsi Aceh perlu bekerjasama dengan puskesmas untuk memberikan informasi kepada ibu yang bekerja untuk mempersiapkan pola makan anak dan MP-ASI sebelum bekerja, sehingga anak dapat terhindar dari stunting.