Hubungan Religiusitas dan Shift Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Perawat di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta
DOI:
https://doi.org/10.70304/jmsi.v1i04.21Keywords:
COVID-19, Kelelahan perawat, Religiusitas, Shift kerjaAbstract
Kelelahan kerja merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat. Pandemi COVID-19 meningkatkan risiko kelelahan kerja bagi perawat, yang kemudian dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik dan mental, penurunan performa, serta medical error pada perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan religiusitas dan shift kerja dengan kelelahan perawat. Desain studi cross sectional dipilih dalam penelitian ini dengan melibatkan 66 perawat aktif di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet tahun 2022. Tingkat religiusitas diukur dengan instrumen the Centrality of Religiosity Scale, kemudian tingkat kelelahan kerja diukur dengan instrumen Japanese Industrial Fatigue Research Committee (JIFRC). Data dianalisis menggunakan uji chi square ( ). Hasil uji menunjukkan bahwa religiusitas tidak berhubungan signifikan terhadap kelelahan perawat (P-value = 0,658). Periode shift kerja (shift pagi, sore, dan malam), frekuensi shift malam, serta durasi kerja secara berturut-turut tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kelelahan perawat (P-value = 0,793; P-value = 0,231; P-value = 0,087). Karakteristik demografi usia berhubungan signifikan dengan kelelahan perawat (P-value = 0,030), namun jenis kelamin, status pernikahan, dan unit kerja tidak berhubungan signifikan dengan kelelahan perawat (P-value = 0,071; P-value = 0,558; P-value = 0,076). Disarankan bagi RSDC Wisma Atlet untuk memperhatikan keluhan dan kebutuhan perawat serta memfasilitasi organisasi keagamaan bagi seluruh staff. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan mixed method (kualitatif dan kuantitatif) dan memperluas lingkup penelitian ke tingkat yang lebih tinggi.